Selasa, 02 Desember 2008

Benarkah? terserahlah...


Hampir semua orang bilang hidup ini adalah jalan.Jalan hidup yang mau tidak mau harus kita tapaki tahap demi tahap.Benarkah?

Oh ternyata benar.Dan sialnya lagi, kita harus mampu memainkan skenarionya.Kita juga harus benar-benar menghayati peran masing-masing biar predikat sebagai manusia terhormat dapat kita sandang.2 hari yang lalu.2 hari yang lalu, aq baru terima kabar yang mampu membuatku sesak.Lantas hal itu mengundangku menelah 1 butir Panadol biru .Oh, manusia itu telah mencoba mengisi hari-hari terakhirku dikampus ini.Desas-desus yang kutrima hatinya tak secantik sunggingan senyum di bibirnya.Tuhan ...benarkah?Jadi aku harus bagaimana?

Tuhan, ini tahap keberapa yang harus kulalui?

Apakah ini tahap 2 dari terakhir, atau malah masih tahap pertama?

Uh, membuat bulu kudukku merinding jika ini memang masih tahap awal.

Tapi jelang magrib sepintas kudengar penggalan lagu


dunia sedang dilanda kalut alam semesta seperti merintih

kau dengarkan aku tak bisa untuk tak peduli

hatiku tersiksa

aku bersumpah untuk berbuat yang aku bisa

harus ada yang dikerjakan agar kehidupan

berjalan wajar

hidup kita hanya sekali wahai kawanaku

tak mau mati dalam keraguan

lagu ini mampu memompa semangatku. Ya sudahlah, terserah orang-orang mau bilang apa.Hidup ini harus terus berlanjut. Aku ingin bebas ..Terbang di Nirwana
semangat#######

benarkah?

Rabu, 19 November 2008

Ternyata Gampang


Menghapus Jejakmu Terus melangkah melupakanmu
Belah hati perhatikan sikapmu
Jalan pikiranmu buatku ragu
Tak mungkin ini tetap bertahan Perlahan mimpi terasa mengganggu
Kucoba untuk terus menjauh
Perlahan hatiku terbelenggu
Kucoba untuk lanjutkan itu Engkau bukanlah segalaku
Bukan tempat tuk hentikan langkahku
Usai sudah semua berlalu
Biar hujan menghapus jejakmu Terus melangkah melupakanmu
Belah hati perhatikan sikapmu
Jalan pikiranmu buatku ragu
Tak mungkin ini tetap bertahan Perlahan mimpi terasa mengganggu
Kucoba untuk terus menjauh
Perlahan hatiku terbelenggu
Kucoba untuk lanjutkan itu Engkau bukanlah segalaku
Bukan tempat tuk hentikan langkahku
Usai sudah semua berlalu
Biar hujan menghapus jejakmu Lepaskan segalanya
Lepaskan segalanya Engkau bukanlah segalaku
Bukan tempat tuk hentikan langkahku
Usai sudah semua berlalu
Biar hujan menghapus jejakmu Nanananana
Nanananana
Nanananana
Nnananana
Nanananana
Nanananana

Senin, 17 November 2008

boleh juga..



Setiap manusia pasti pernah berada pada satu titik yang membutuhkan pertimbangan yang matang. Dimana kadang keputusan yang kita pilih mampu menguras air mata di kemudian hari alias menyesal.Jadi, menurut teman-teman bagusan mana, dicintai ato mencintai?

Kamis, 13 November 2008

Music and Liric


Ini menjadi film favorit aq.
Dulu, seorang teman nawarin Aq bt nonton fim ini.
Tapi aq cuek aza.
Beberapa bulan kemudian, saat jalan-jalan ke toko kaset, mataku tertangkap kaset ini.Singkatnya, langsung aq beli.Hasilnya, kaset ini memberikan kontribusi yang sangat besar ma aku.cieee..
Aq tersentuh banget dengan film ini.Sederhana tapi mengesankan.
film ini aq banget, githu.....
ini dy foto pemain utamanya

huuuuuuuuuu
with Love




Way Back Into Love

This is my favorite song.
i'm very much inlove with this song



[Verse 1]
(Drew Barrymore)
I've been living with a shadow overhead,
I've been sleeping with a cloud above my bed,
I've been lonely for so long,
Trapped in the past,
I just can't seem to move on!

(Hugh Grant)
I've been hiding all my hopes and dreams away,
Just in case I ever need them again someday,
I've been setting aside time,
To clear a little space in the corners of my mind!

[Chorus]
(Both)
All I wanna do is find a way back into love.
I can't make it through without a way back into love.
Oooooh.

[Verse 2]
(Drew Barrymore)
I've been watching but the stars refuse to shine,
I've been searching but I just don't see the signs,
I know that it's out there,
There's got to be something for my soul somewhere!

(Hugh Grant)
I've been looking for someone to she'd some light,
Not somebody just to get me through the night,
I could use some direction,
And I'm open to your suggestions.

[Chorus]
(Both)
All I wanna do is find a way back into love.
I can't make it through without a way back into love.
And if I open my heart again,
I guess I'm hoping you'll be there for me in the end!

[Middle-eight]
(Drew Barrymore)
There are moments when I don't know if it's real
Or if anybody feels the way I feel
I need inspiration
Not just another negotiation

[Chorus]
(Both)
All I wanna do is find a way back into love,
I can't make it through without a way back into love,
And if I open my heart to you,
I'm hoping you'll show me what to do,
And if you help me to start again,
You know that I'll be there for you in the end!

Tentang Parna

POMPARAN NI SIRAJA NAIAMBATON SISADA ANAK SISADA BORU
Oleh: Drs. G. Siambaton

I. PENDAHULUAN

”Nilai budaya Indonesia yang mencerminkan nilai luhur bangsa, harus dibina dikembangkan guna memperkuat Penghayatan Pengamalan Pancasila, memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan nasional serta memperkokoh jiwa kesatuan”.
Inilah salah satu titik perhatian Republik Indonesia pada Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang di bidang kebudayaan yang dituangkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sesuai dengan Ketetapan MPR RI Nomor: II/MPR/1983.
Budaya Indonesia terdiri dari budaya daerah-daerah, satu diantaranya budaya Batak seperti judul tulisan diatas. ”Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru” adalah Batak Toba yang dapat diartikan dengan ”Keturunan Raja Naiambaton adalah sama-sama pemilik putra dan putri”. Dalam arti yang lebih luas bahwa ”Putra-putri keturunan marga-marga Naiambaton tidak boleh kawin satu sama lain”.

II. KEBUDAYAAN

Kebudayaan merupakan suatu hal yang diwariskan nenek moyang secara turun temurun. Bentuknya abstrak dan konkrit. Kebudayaan yang berbentuk konkrit seperti rumah adat dan lain-lain, sedangkan yang abstrak seperti tata cara perkawinan, penguburan orang mati dan kebiasaan yang dipesankan nenek moyang.
Diantara kebudayaan tersebut ada yang menghambat pembangunan (karena pemborosan biaya/waktu), tetapi ada pula yang mendukung pembangunan terutama yang bersifat mendukung persatuan dan kesatuan suku bangsa/negara dan mendukung program Nasional.
Kebudayaan yang mendukung pembangunan/program Nasional perlu dibina dan dikembangkan guna memperkuat penghayatan dan pengamalan Pancasila dan kebanggaan Nasional.
Salah satu kebudayaan bangsa Indonesia yang terdapat di suku Batak adalah pengakuan atau penerimaan marga-marga keturunan Raja Naiambaton yang menyatakan bahwa ”Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru”. Sampai saat ini pengakuan tersebut masih diterima dan dilaksanakan oleh keturunan Raja Naiambaton.
Apakah kebudayaan tersebut perlu diwariskan atau dilestarikan kepada generasi yang akan datang? Itu tergantung kepada seluruh keturunan marga-marga yang termasuk Naiambaton, karena mereka sebagai objek dan subjeknya, serta tergantung pada pengaruh positip negatipnya terhadap kelangsungan hidup Republik Indonesia.

III. RAJA NAIAMBATON

Dalam silsilah orang Batak, posisi Raja Naiambaton digambarkan oleh W.M.Hoetagaloeng dalam bentuk ”Pustaha taringot tu tarombo ni bangso batak”, rangkoman I, 1926 dan 106, sebagai berikut:
Raja Batak
Guru Tateabulan
Raja Isumbaon
Tuan Sorimangaraja
Raja Asiasi
Sangkaisomalindang
Naiambaton
67 Marga
Nairasaon
Naisuanon
Ditambah dengan penjelasan N. Siahaan BA dalam bukunya ”Sejarah Kebudayaan Batak 1964” Djaja S Meliala SH dan Aswin Peranginangin dalam bukunya ”Hukum Perdata adat Karo dalam rangka Pembentukan Hukum Nasional”, serta pengakuan marga-marga tertentu, maka saat ini jumlah marga-marga yang termasuk keturunan Raja Naiambaton berjumlah 67 marga. Bahkan ada yang mengatakan lebih dari 67 tetapi ada pula yang mengatakan kurang dari 67 marga. Berapapun jumlah marga-marga yang termasuk Naiambaton tidak menjadi masalah, karena pada prinsipnya adalah sama, karena ada yang memakai marga leluhur, ada yang memakai marga nenek, ada yang memakai marga ayah sedangkan marganya sendiri sudah ada. Namun demikian, marga-marga yang termasuk Naiambaton tetap bersatu dalam sebutan PARNA (Parsadaon ni Naiambaton). Persatuannya teguh seperti rantai (songon togu ni rante) disertai ikatan batin yang menyatakan bahwa ”Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru”. Artinya, bahwa keturunan marga-marga yang termasuk Naiambaton tidak diperbolehkan kawin satu sama lain. Mereka adalah bersaudara, kakak beradik dan ”namariboto”. Marga-marga yang termasuk Naiambaton tersebar dihampir seluruh Kabupaten Daerah Tingkat II se-Sumatera Utara mencakup suku Batak Toba, Batak Mandailing, Batak Pakpak maupun Batak Simalungun dan bahkan di Aceh Tengah. Di pulau samosir yang termasuk dihuni oleh suku Batak Toba diperkirakan dihuni oleh 60% marga-marga Naiambaton. Demikian juga di Tongging, Brastagi, Pakkat, Dolok Sanggul, Takengon dan lain-lain.

IV. SILSILAH MARGA-MARGA NAIAMBATON

Dalam kehidupan adat istiadat suku Batak, peranan silsilah sangat penting untuk . menentukan peranan seseorang dalam keluarga, maupun dalam marganya sendiri. Dengan jelasnya silsilah dapat memperlihatkan siapa yang kakak (sulung) dan siapa yang adik (bungsu) yang berakibat menunjukkan posisi pada upacara adat.
Khusus mengenai sisilah keturunan Naiambaton, penulis belum bisa menggambarkan secara terperinci yang dapat diterima oleh semua marga-marga keturunan Raja Naiambaton. Namun demikian penulis berusaha mencari beberapa referensi terutama buku ”Pustaha Taringot tu tarombo ni Bangso Batak”, rangkoman I, 1926 karangan W.M. Hoetagaloeng (Lampiran I), sejarah kebudayaan Batak 1964 karangan N. Siahaan BA, (Lampiran II) Hukum perdata adat Karo dalam rangka Pembentukan Hukum Nasional karangan Djaja S Meliala SH dan Aswin Paranginangin (Lampiran III), Perang Gayo Alas melawan kolonialis Belanda karangan M.H. Gayo (Lampiran IV), dalam buku-buku terssebut belum ada keseragaman silsilah keturunan Raja Naiambaton. Dilain pihak, keturunan dikalangan marga-marga Naiambaton silsilah keturunan Naiambaton banyak versi dan tidak ada yang menyatakan silsilah yang diketahuinya yang mutlak benar, karena silsilah yang diketahuinya itu adalah pesan lisan dari orang tua/ orang lain. Hal inilah yang menyebabkan makin mempersulit usaha untuk menelusuri silsilah keturunan Raja Naiambaton. Menurut pengamatan penulis, benar tidaknya suatu silsilah banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
Siapa duluan lahir, yang duluan lahir itulah yang paling tua, kakak atau yang sulung, sedangkan yang belakangan adalah adik atau bungsu.
Anak pertama lahir dari istri kedua yang kakak beradik dengan istri pertama. Siapa yang kakak, apakah anak pertama lahir dari istri kedua atau anak kedua yang dilahirkan istri pertama?
Adanya perbudakan zaman dahulu, budaknya diangkat menjadi anak angkat dan diberi marganya sendiri yang kemudian tidak diketahui oleh anak-anak syahnya.
Adanya perjanjian antara marga untuk tidak kawin satu sama lain yang kemudian marga-marga tersebut seolah-olah satu rumpun.
Adanya perobahan marga seseorang yang karena sesuatu hal yang dulunya marga ”A” dirubah menjadi marga ”B” dengan maksud menyesuaikan diri dengan marga setempat demi pengamanan dan fasilitas yang diinginkan.
Adanya pengakuan marga tertentu yang menyatakan bahwa mereka termasuk rumpun marga diluar rumpunnya semula.Untuk mengatasi permasalahan silsilah keturunan Raja Naiambaton tersebut sangat sulit dan tidak mudah ada juga kemudian untuk menelusurinya dengan melibatkan semua marga Naiambaton menyusun silsilah yang diketahuinya dan diserahkan kepada panitia peneliti kemudian dimusyahwarahakan mengambil keputusan suatu yang dapat diterima semua marga-marga Naiambaton.

V. PENGARUHNYA

Karena tidak disetujui keturuna marga-marga Naiambaton untuk kawin satu sama lain, mengakibatkan mereka harus kawin dengan selain marga-marga Naiambaton dan banyak diantara meraka menjadi perawan tua bahkan ada yang meninggal sebelum berkeluarga. Mereka tidak mau kawin sesama marga-marga yang termasuk Naiambaton, karena memegang teguh pesan leluhur yang menyatakan bahwa, ”Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru”. Mereka lebih baik perawan tua atau mati daripada kawin dengan saudara atau dengan kakak/ adik apalagi dengan ”Ibot”.
Dihubungkan dengan usaha pemerintah dibidang pengendalaian pertumbuhan penduduk melalui Keluarga Berencana Nasional, prinsip tidak boleh kawin sesama marga-marga Naiambaton menjadi sangat membantu. Putra-putri marga-marga Naiambaton didalam mencari jodohnya lebih terbatas dari marga-marga lain, yang dapat berakibat menunda perkawinan.
Dalam bidang persatuan dan kesatuan suku Batak dan Bangsa Indonesia, prinsip ”Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru” dapat merupakan suatu alat pemersatu suku Batak. Bahkan karena keturunan marga-marga Naiambaton mencakup beberapa suku daerah dan sudah banyak kawin dengan suku/ bangsa lain, dan dapat membantu lebih kokohnya Pancasila mempersatukan Bangsa Indonesia.
VI. PROSPEK DIMASA DEPAN
Keturunan marga-marga yang termasuk Naiambaton sudah banyak merantau keseluruh pelosok tanah air bahkan ke seluruh penjuru dunia. Sudah banyak menjadi pejabat tinggi negara, berpendidikan tinggi, orang kaya. Namun ada pula orang miskin, orang yang bodoh dan sebagainya. Ditambah dengan semakin majunya pola pikir manusia, majunya teknologi dan semakin tingginya egoisme, mengakibatkan timbulnya kekhawatiran akan kelangsungan hidup ”Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada Boru” semakin rapuh.
Diperantauan mereka menjadi marga minoritas dan tertekan oleh marga setempat. Mereka terpengaruh kekurang jelasan marga-marga mana saja yang termasuk marga-marga Naiambaton serta usaha menyelamatkan diri maka mereka mengaku menjadi termasuk rumpun setempat, bukan lagi termasuk marga-marga Naiambaton.
Putra putri marga-marga Naiambaton sudah banyak lahir diperantauan dan yang akan merantau lagi keseluruh pelosok tanah air di kota, didesa maupun karyawan di hutan-hutan dan bukan tidak mungkin diantara mereka akan ada yang merantau ke luar negri. Mereka akan jauh dari orang tua dan selalu akan ada kesulitan, mengadakan adat perkawinan, upacara suku maupun duka. Menghubungi orang tua, jauh, tidak mungkin mendatangkan ketempat merantau. Jadi siapakah yang bisa sebagai walinya? Tentu yang satu marga dengan dia atau marga-marga yang termasuk Naiambaton. Kalau tidak, sesama orang Batak, sesama bangsa Indonesia ataupun sesama manusia.
Tetapi sangat disayangkan apabila putra putri marga-marga Naiambaton memilih marga/ orang lain sebagai wali, padahal disekitarnya ada marga marga Naiambaton yang bisa ditunjuk. Kalau penunjukan wali tersebut sengaja, memang itu adalah haknya, tetapi kalau karena marga itu tidak diketahui merga-marga Naiambaton, sangatlah ironi dia sendiri tidak mengetahui marga-marga mana saja yang termasuk marga-marga Naiambaton.
Bahkan karena faktor ketidaktahuan marga-marga mana saja yang termasuk marga-marga Naiambaton mereka menjadi berpacaran dan kawin sesamanya, sangat disesalkan.

VII. KEAJAIBAN DUNIA YANG KEDELAPAN

Tujuh keajaiban dunia yang sekarang, dikatakan ajaib karena merupakan benda besar buatan manusia. Selain karena besar konstruksi yang aneh tanpa didukung teknologi modern, bernilai budaya, pembangunan memerlukan kesabaran dalam waktu lama dan dibangun ratusan tahun yang lalu.
Dibandingkan dengan prinsip pengakuan ”Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru”, yang telah diterima dan dilaksanakan sejak cucu Raja Naiambaton pada ratusan bahkan ribuan tahun silam, maka kebudayaan ”Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru” ini adalah merupakan keajaiban dunia yang ke delapan. Pada marga-marga tertentu, sesama mereka sudah direstui/ bisa kawin satu sama lain. Padahal pada marga-marga Naiambaton yang berjumlah 67 marga atau belum bisa kawin satu sama lain. Jadi pantas dikategorikan sebagai keajaiban dunia.

Laskar Pelangi

Judul : Laskar Pelangi

Pengarang : Andrea Hirata

Penerbit : PTS litera Sdn Bhd

Kategori : Sastra dan Fiksi

Mukasurat : 464 halaman

Cetakan pertama : 2007

1. Sinopsis

Sebuah kisah keajaiban masa kecil 11 anggota Laskar Pelangi yang luar biasa dan menghiburkan. Pengembaraan anak-anak Melayu Belitong yang menyentuh dan sukar dilupakan. Kecintaan terhadap pendidikan, keunggulan nilai persahabatan dalam menempuh kesukaran hidup dan kemurnian prinsip menghiasi perjalanan Laskar Pelangi. Novel ini dipersembahkan untuk mereka yang meyakini the magic of chilhood memories, dan untuk mereka yang masih percaya akan adanya pintu keajaiban lain untuk mengubah dunia pendidikan.

Berbagai peristiwa menakjubkan terjadi pada zaman para anggota Laskar Pelangi masih kecil. Sebelas orang anak Melayu Belitong yang luar biasa ini tidak menyerah kalah walau keadaan tidak selalu menyebelahi mereka. Lintang, si miskin cilik yang genius dengan senang hati berbasikal berulang alik sejauh 20 kilometer untuk menuntut ilmu meskipun kadang-kadang hanya sempat menyanyikan lagu Padamu Negeri pada akhir waktu sekolah. Mahar, selain bersekolah dia turut memarut kelapa untuk biaya keluarganya adalah seniman yang imaginatif dan kreatif meskipun dia sering dipersendakan sahabat-sahabatnya. Tetapi dia berjaya mengangkat derajat sekolah Muhammadiyah di kampung mereka. Begitu juga kisah sembilan orang Laskar Pelangi lain yang bersemangat dalam menjalani kehidupan dan berjuang meraih cita-cita.

Berpetualang Bersama Laskar Pelangi

Kami sangat menyukai pelangi. Bagi kami pelangi adalah lukisan alam, sketsa Tuhan yang mengandung daya tarik mencengangkan. Tak tahu siapa diantara kami yang memulai hobi ini, tapi jika musim hujan tiba kami tidak sabar menunggu kehadiran lukisan langit menakjubkan itu. Karena keragaman kolektif terhadap pelangi maka Bu Mus menamai kelompok kami Laskar Pelangi. (hal 160)

Masa kecil selalu indah untuk dikenang. Tanpa disadari apa yang kita alami di masa kecil akan membentuk kita pada hari ini. Apa yang kita lakukan hari ini, bagaimana cara pandang hidup kita terhadap hidup ini, semua terbentuk saat masa kecil. Novel ini diangkat dari memoar masa kecil penulisnya-Andrea Hirata- atau tokoh ikal dalam novel ini yang dengan apik mengolah pengalaman masa kecilnya bersama Laskar Pelangi menjadi suatu novel yang memikat dan menyentuh secara emosional bagi siapapun yang membacanya.

Laskar Pelangi bertutur tentang sepuluh anak kampung Melayu Belitong yang hidup dalam kemelaratan. Mereka secara tidak sengaja dipersatukan ketika sama-sama memasuki bangku sekolah di kampungnya. Novel ini diawali dengan kisah dramatis penerimaan murid baru di sekolah miskin SD Muhammadiyah yang merupakan satu-satunya sekolah yang ada di kampung tersebut. Sebuah sekolah yang terpinggirkan dan hampir saja ditutup jika tidak memenuhi kuota menerima 10 orang murid SD di tahun ajaran pertamanya. Pada detik-detik terakhir menjelang batas waktu penerimaan murid baru usai kuota itu belum juga terpenuhi, para guru dan calon murid yang menunggunya sudah siap menelan kekecewaan tak bisa bersekolah karena sekolahnya akan ditutup. Untunglah di detik-detik terakhir muncul seorang calon murid yang memungkinkan sekolah sekolah tersebut bisa terus berjalan.

Kesepuluh anak inilah yang merupakan cikal bakal terbentuknya Laskar Pelangi. Sembilan tahun bersama-sama (6 tahun SD dan 3 tahun SMP) dalam kelas dan bangku yang sama membuat ikatan persahabatan di antara mereka semakin erat, begitupun ikatan antara guru dan sekolahnya yang membuat mereka saling melengkapi dan dengan kreativitasnya masing-masing membela dan memperjuangkan sekolah mereka dari pandangan rendah sekolah-sekolah lain di luar kampung mereka yang telah mapan. Keragaman karakter Laskar Pelangi yang terjaga kekonsistensinya hingga akhir cerita membuat alur cerita dalam novel ini semakin menarik. Mereka adalah tokoh Lintang si super jenius, Mahar sang seniman, Flo anak tomboi gedongan yang memutuskan untuk bergabung dengan Laskar Pelangi, Sahara gadis yang judes, Kucai yang bercita-cita jadi politikus, Samson yang perkasa, Syahdan yang ingin jadi aktor Akiong yang pengugup, Harun “anak kecil yang terperangkap dalam tumbuh dewasa”, Tripani, pria yang tampan dan lembut, borek si pengacau, dan Ikal si pemimpi yang merupakan tokoh yang bercerita dalam novel ini.

Memang tak semua anggota Laskar Pelangi mendapat porsi yang sama kemunculannya dalam novel ini, selain Ikal si pencerita, tokoh Lintang mendapat porsi yang cukup banyak. Lintang si anak kuli kopra yang jenius yang harus bersepeda sejauh 80 kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu membuat pembaca novel ini termotivasi semangatnya untuk terus mengejar ilmu tanpa menyerah. Berkat kejeniusannya Lintang kelak akan mengharumkan nama sekolahnya dalam lomba cerdas cermat yang diikuti oleh sekolah-sekolah yang terkenal di sekitar kampungnya.

Lalu ada tokoh Mahar seorang anak yang imajinatif, kreatif yang walaupun sering mendapat ejekan dari teman-temannya namun berhasil mengangkat derajat sekolahnya dalam karnaval 17 Agustus. Selain itu kesembilan Laskar Pelangi yang lain pun dalam novel ini dikisahkan begitu bersemangat dan berjuang dalam menjalani hidup dan berjuang meraih cita-cita.

Keseluruhan kisah Laskar Pelangi ini tersaji dengan sangat memikat. Pembaca akan dibuat tercengang, menangis dan tertawa bersama kepolosan dan semangat juang para Laskar Pelangi. Namun tak hanya itu saja, novel ini juga sangat berpotensi untuk memperluas wawasan pembacanya. Deskripsi lingkungan Kampung Melayu Belitong yang dideskripsikan secara jelas dan memikat membuat pembaca novel ini akan mengetahui kondisi lingkungan dan kondisi sosial budaya masyarakat Kampung Melayu Belitong yang hidup di bawah garis kemiskinan yang ironisnya ternyata hidup berdampingan dengan komunitas masyarakat gedong PT Timah yang hidup dengan segala kemewahan dan fasilitas yang lebih dari cukup.

Novel ini juga memuat glosarium lebih dari seratus entri yang sebagian besar berisi entri nama-nama latin tumbuh-tumbuhan dan hewan yang ada di Belitong, mineral yang ada dalam perut bumi, makanan, istilah ekonomi, budaya dan sebagainya.

2. Analisis Secara Intrinsik Dan Ciri-Ciri Novel Kontemporer Indonesia

1) Tema

Novel ini bertemakan “perjuangan seorang guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan”. Ini terlihat pada seorang tokoh yang bernama bu Mus.

2) Alur atau Jalan Cerita dan Antialur

Alur yang disuguhkan Andrea Herata memiliki alur maju, menceritakan dari massa SD sampai dewasa. Tetapi di dalam sub judul alurnya sembrawut, kisah-kisahnya kadang berlompatan dari satu waktu ke waktu yang lain tanpa urutan yang jelas dan tanpa penjelasan kepada pembaca tentang sedang berada diwaktu di mana saat itu . sering kali tidak dijelaskan satu kejadian ini terjadi pada saat mereka kelas berapa. Tiba-tiba saja ikal jatuh cinta, tiba-tiba saja lintang membicarakan teori fisika, padahal beberapa lembar sebelumnya mereka baru masuk kelas satu SD.

3) Amanat atau Tendens

Pada intinya novel Laskar Pelangi menyampaikan pesan mulia bahwa kemiskinan bukanlah alasan untuk berhenti belajar dan bukan tak mungkin sebuah kota kecil dengan segala keterbatasannya ternyata mampu melahirkan kreativitas-kreativitas yang melampaui sekolah-sekolah favorit yang telah mapan baik dari segi fisik maupun pengajarannya. Selain itu kehadiran Novel Laskar Pelangi ini setidaknya akan membuktikan bahwa penulis lokal mampu menghasilkan sebuah novel yang menggugah dan inspiratif yang selama ini sepertinya didominasi oleh penuli-penulis asing.

4) Perwatakan atau Penokohan dan Antitokoh

Novel laskar Pelangi bercerita tentang kehidupan 10 orang anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) Muhammadiyah di pulau Belitung yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah:

a. Ikal : tokoh aku.

b. Lintang (Lintang Samudra Basara Bin Syahbani Maulana Basara) : sang jenius.

c. Sahara (N.A. Sahara aulia fadilla binti k.a. Muslimramdani fadilla) : satu-satunya mirid perempuan.

d. Mahar (Mahar Ahlan Bin Jumadi Ahlan Bin Zubair Bin Awam) : berbakat paling besar di bidang seni dan punya ketertarikan yang begitu besar dengan dunia mistik.

e. A kiong (Muhammad Jundullah Guffron Nur Zaman): keturunan tionghoa

f. Syahdan (Syahdan Noor Aziz Bin Noor Syahari Aziz) : penurut dan selalu dikalahkan oleh teman-temanya.

g. Kucai (Mukharam Kucai Khairani) : ketua kelas yang bermulut besar.

h. Borek aka samson: terobsesi citra maco seorang laki-laki.

i. Trapani (Trapani Ihsan Jamari Bin Zainuddin Ilham Zamari) : laki-laki paling tampan dan mempunyai ketergantungan yang begitu besar kepada ibunya.

j. Harun (Harun Ardhi Ramadhan Bin Syamsul Hazana Ramadhan) : berumur 15 tahun saat masuk kelas 1 SD dan punya keterbelakangan mental dan

k. Bu Mus dan Pak Harfan adalah seorang guru yang pandai, karismatik,dan memiliki pandangan jauh kedepan.

Antitokoh dapat dilihat pada usia pelakon, Andrea Hirata memilih cara bertutur orang pertama melalui tokoh Ikal, yang memang representasi dari dirinya sendiri. Tapi dia menceritakanya dengan gaya bertutur dan berpikir seperti orang dewasa, padahal Ikal masih SD.

Tentang kejeniusan lintang misalnya, memang mungkin saja ada anak jenius sehebat lintang yang tinggal di kampung miskin. Tapi prosentasiprobabilitas kejadianya sangat kecil, dan ini membuat kisah ini terasa tidak menjejak bumi, bukan kisah semua orang dan memberi jarak terhadap kehidupan nyata yang dialami pembaca.

Inilah cerita yang sangat mengharukan tentang dunia pendidikan dengan tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigih, ulet, sabar, tawakal, takwa, yang dituturkan secara indah dan cerdas.

5) Latar atau Setting dan Cenderung Kembali ke Tradisi Lama atau Warna Lokal

Latar atau settingnya tepatnya di Pulau Belitong yang makmur dan di sana mengalir kebudayaan Melayu yang tua, di sebuah kampung miskin yang hanya memiliki satu sekolah Muhammadiyah, bersebelahan dengan toko-toko kelontong milik warga Tionghoa dan Perusahaan Negara (PN) Timah yang di dalamnya terdapat sekolah-sekolah PN yang modren.

Tradisi lama dan warna lokal terlihat pada latar atau setting dalam novel ini yang membedakan antara kampung dan prusahaan timah, setiap akan memasuki wilayah perusahaan timah selalu diberi bacaan “DILARANG MASUK BAGI YANG TIDAK MEMILIKI HAK”, masih adanya pembatasan antara orang kaya dan miskin.

6) Bersuasana Misteri atau Gaib

Telihat pada ayah Bodenga yang buntung kakinya akibat tumbal ilmu buaya, karena ayahnya dulu seorang dukun buaya terkenal.

7) Cenderung Mengungkapkan Transendental, Sufiks

Seorang guru yang mengajarkan nilai-nilai islam yang masih sangat kental seperti “Hiduplah hanya dari ajaran-ajaran Al-Qur’an, hadist, dan sunatullah, itulah pokok-pokok muhammadiyah. Insyaallah nanti setelah besar engkau akan dilimpahkan rezeki yang halal dan pendamping hidup yang sakinah”. Sufiks atau mistik dapat dilihat pada waktu bu Mus memberi pengarahan atau nasehat kepada Mahar “klenik, ilmu gaib, takhayul, paranormal, semuanya sangat dekat dengan pemberhalaan. Syirik adalah larangan tertinggi dalam islam. Ke mana semua kebajikan dari pelajaran aqidah setiap selasa? Ke mana semua hikmah dari pengalaman jahilliah masa lampau dalam pelajaran tarikh islam? Ke mana etika kemuhammadiyahan?”

3. Sekilas Tentang Penulis

Andrea Hirata, lahir di Belitong, meskipun studi mayornya ekonomi, ia amat menggemari sains – fisika, kimia, biologi, astronomi, dan tentu saja sastra. Edensor adalah novel ketiganya setelah novel-novel best seller laskar pelangi dan sang pemimpin. Andrea lebih mengidentikkan dirinya sebagai seorang akademis dan backpacker. Sekarang ia sedang mengejar mimpinya yang lain untuk tinggal di Kye Gompa, desa tertinggi di dunia, di Himalaya. Andrea berpendidikan ekonomi dari Universitas Indinesia ia mendapat beasiswa Uni Eropa untuk studi Master Of Sains di Universite De Paris, Sorbone, Prancis dan Sheffield Hallam University, United Kingdom. Tesis andrea di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari kedua universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi ilmiah. Saat ini Andrea tinggal di Bandung dan masih bekerja di kantor pusat PT. Telkom. Hobinya naik komidi putar.