Kamis, 13 November 2008

Laskar Pelangi

Judul : Laskar Pelangi

Pengarang : Andrea Hirata

Penerbit : PTS litera Sdn Bhd

Kategori : Sastra dan Fiksi

Mukasurat : 464 halaman

Cetakan pertama : 2007

1. Sinopsis

Sebuah kisah keajaiban masa kecil 11 anggota Laskar Pelangi yang luar biasa dan menghiburkan. Pengembaraan anak-anak Melayu Belitong yang menyentuh dan sukar dilupakan. Kecintaan terhadap pendidikan, keunggulan nilai persahabatan dalam menempuh kesukaran hidup dan kemurnian prinsip menghiasi perjalanan Laskar Pelangi. Novel ini dipersembahkan untuk mereka yang meyakini the magic of chilhood memories, dan untuk mereka yang masih percaya akan adanya pintu keajaiban lain untuk mengubah dunia pendidikan.

Berbagai peristiwa menakjubkan terjadi pada zaman para anggota Laskar Pelangi masih kecil. Sebelas orang anak Melayu Belitong yang luar biasa ini tidak menyerah kalah walau keadaan tidak selalu menyebelahi mereka. Lintang, si miskin cilik yang genius dengan senang hati berbasikal berulang alik sejauh 20 kilometer untuk menuntut ilmu meskipun kadang-kadang hanya sempat menyanyikan lagu Padamu Negeri pada akhir waktu sekolah. Mahar, selain bersekolah dia turut memarut kelapa untuk biaya keluarganya adalah seniman yang imaginatif dan kreatif meskipun dia sering dipersendakan sahabat-sahabatnya. Tetapi dia berjaya mengangkat derajat sekolah Muhammadiyah di kampung mereka. Begitu juga kisah sembilan orang Laskar Pelangi lain yang bersemangat dalam menjalani kehidupan dan berjuang meraih cita-cita.

Berpetualang Bersama Laskar Pelangi

Kami sangat menyukai pelangi. Bagi kami pelangi adalah lukisan alam, sketsa Tuhan yang mengandung daya tarik mencengangkan. Tak tahu siapa diantara kami yang memulai hobi ini, tapi jika musim hujan tiba kami tidak sabar menunggu kehadiran lukisan langit menakjubkan itu. Karena keragaman kolektif terhadap pelangi maka Bu Mus menamai kelompok kami Laskar Pelangi. (hal 160)

Masa kecil selalu indah untuk dikenang. Tanpa disadari apa yang kita alami di masa kecil akan membentuk kita pada hari ini. Apa yang kita lakukan hari ini, bagaimana cara pandang hidup kita terhadap hidup ini, semua terbentuk saat masa kecil. Novel ini diangkat dari memoar masa kecil penulisnya-Andrea Hirata- atau tokoh ikal dalam novel ini yang dengan apik mengolah pengalaman masa kecilnya bersama Laskar Pelangi menjadi suatu novel yang memikat dan menyentuh secara emosional bagi siapapun yang membacanya.

Laskar Pelangi bertutur tentang sepuluh anak kampung Melayu Belitong yang hidup dalam kemelaratan. Mereka secara tidak sengaja dipersatukan ketika sama-sama memasuki bangku sekolah di kampungnya. Novel ini diawali dengan kisah dramatis penerimaan murid baru di sekolah miskin SD Muhammadiyah yang merupakan satu-satunya sekolah yang ada di kampung tersebut. Sebuah sekolah yang terpinggirkan dan hampir saja ditutup jika tidak memenuhi kuota menerima 10 orang murid SD di tahun ajaran pertamanya. Pada detik-detik terakhir menjelang batas waktu penerimaan murid baru usai kuota itu belum juga terpenuhi, para guru dan calon murid yang menunggunya sudah siap menelan kekecewaan tak bisa bersekolah karena sekolahnya akan ditutup. Untunglah di detik-detik terakhir muncul seorang calon murid yang memungkinkan sekolah sekolah tersebut bisa terus berjalan.

Kesepuluh anak inilah yang merupakan cikal bakal terbentuknya Laskar Pelangi. Sembilan tahun bersama-sama (6 tahun SD dan 3 tahun SMP) dalam kelas dan bangku yang sama membuat ikatan persahabatan di antara mereka semakin erat, begitupun ikatan antara guru dan sekolahnya yang membuat mereka saling melengkapi dan dengan kreativitasnya masing-masing membela dan memperjuangkan sekolah mereka dari pandangan rendah sekolah-sekolah lain di luar kampung mereka yang telah mapan. Keragaman karakter Laskar Pelangi yang terjaga kekonsistensinya hingga akhir cerita membuat alur cerita dalam novel ini semakin menarik. Mereka adalah tokoh Lintang si super jenius, Mahar sang seniman, Flo anak tomboi gedongan yang memutuskan untuk bergabung dengan Laskar Pelangi, Sahara gadis yang judes, Kucai yang bercita-cita jadi politikus, Samson yang perkasa, Syahdan yang ingin jadi aktor Akiong yang pengugup, Harun “anak kecil yang terperangkap dalam tumbuh dewasa”, Tripani, pria yang tampan dan lembut, borek si pengacau, dan Ikal si pemimpi yang merupakan tokoh yang bercerita dalam novel ini.

Memang tak semua anggota Laskar Pelangi mendapat porsi yang sama kemunculannya dalam novel ini, selain Ikal si pencerita, tokoh Lintang mendapat porsi yang cukup banyak. Lintang si anak kuli kopra yang jenius yang harus bersepeda sejauh 80 kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu membuat pembaca novel ini termotivasi semangatnya untuk terus mengejar ilmu tanpa menyerah. Berkat kejeniusannya Lintang kelak akan mengharumkan nama sekolahnya dalam lomba cerdas cermat yang diikuti oleh sekolah-sekolah yang terkenal di sekitar kampungnya.

Lalu ada tokoh Mahar seorang anak yang imajinatif, kreatif yang walaupun sering mendapat ejekan dari teman-temannya namun berhasil mengangkat derajat sekolahnya dalam karnaval 17 Agustus. Selain itu kesembilan Laskar Pelangi yang lain pun dalam novel ini dikisahkan begitu bersemangat dan berjuang dalam menjalani hidup dan berjuang meraih cita-cita.

Keseluruhan kisah Laskar Pelangi ini tersaji dengan sangat memikat. Pembaca akan dibuat tercengang, menangis dan tertawa bersama kepolosan dan semangat juang para Laskar Pelangi. Namun tak hanya itu saja, novel ini juga sangat berpotensi untuk memperluas wawasan pembacanya. Deskripsi lingkungan Kampung Melayu Belitong yang dideskripsikan secara jelas dan memikat membuat pembaca novel ini akan mengetahui kondisi lingkungan dan kondisi sosial budaya masyarakat Kampung Melayu Belitong yang hidup di bawah garis kemiskinan yang ironisnya ternyata hidup berdampingan dengan komunitas masyarakat gedong PT Timah yang hidup dengan segala kemewahan dan fasilitas yang lebih dari cukup.

Novel ini juga memuat glosarium lebih dari seratus entri yang sebagian besar berisi entri nama-nama latin tumbuh-tumbuhan dan hewan yang ada di Belitong, mineral yang ada dalam perut bumi, makanan, istilah ekonomi, budaya dan sebagainya.

2. Analisis Secara Intrinsik Dan Ciri-Ciri Novel Kontemporer Indonesia

1) Tema

Novel ini bertemakan “perjuangan seorang guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan”. Ini terlihat pada seorang tokoh yang bernama bu Mus.

2) Alur atau Jalan Cerita dan Antialur

Alur yang disuguhkan Andrea Herata memiliki alur maju, menceritakan dari massa SD sampai dewasa. Tetapi di dalam sub judul alurnya sembrawut, kisah-kisahnya kadang berlompatan dari satu waktu ke waktu yang lain tanpa urutan yang jelas dan tanpa penjelasan kepada pembaca tentang sedang berada diwaktu di mana saat itu . sering kali tidak dijelaskan satu kejadian ini terjadi pada saat mereka kelas berapa. Tiba-tiba saja ikal jatuh cinta, tiba-tiba saja lintang membicarakan teori fisika, padahal beberapa lembar sebelumnya mereka baru masuk kelas satu SD.

3) Amanat atau Tendens

Pada intinya novel Laskar Pelangi menyampaikan pesan mulia bahwa kemiskinan bukanlah alasan untuk berhenti belajar dan bukan tak mungkin sebuah kota kecil dengan segala keterbatasannya ternyata mampu melahirkan kreativitas-kreativitas yang melampaui sekolah-sekolah favorit yang telah mapan baik dari segi fisik maupun pengajarannya. Selain itu kehadiran Novel Laskar Pelangi ini setidaknya akan membuktikan bahwa penulis lokal mampu menghasilkan sebuah novel yang menggugah dan inspiratif yang selama ini sepertinya didominasi oleh penuli-penulis asing.

4) Perwatakan atau Penokohan dan Antitokoh

Novel laskar Pelangi bercerita tentang kehidupan 10 orang anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) Muhammadiyah di pulau Belitung yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah:

a. Ikal : tokoh aku.

b. Lintang (Lintang Samudra Basara Bin Syahbani Maulana Basara) : sang jenius.

c. Sahara (N.A. Sahara aulia fadilla binti k.a. Muslimramdani fadilla) : satu-satunya mirid perempuan.

d. Mahar (Mahar Ahlan Bin Jumadi Ahlan Bin Zubair Bin Awam) : berbakat paling besar di bidang seni dan punya ketertarikan yang begitu besar dengan dunia mistik.

e. A kiong (Muhammad Jundullah Guffron Nur Zaman): keturunan tionghoa

f. Syahdan (Syahdan Noor Aziz Bin Noor Syahari Aziz) : penurut dan selalu dikalahkan oleh teman-temanya.

g. Kucai (Mukharam Kucai Khairani) : ketua kelas yang bermulut besar.

h. Borek aka samson: terobsesi citra maco seorang laki-laki.

i. Trapani (Trapani Ihsan Jamari Bin Zainuddin Ilham Zamari) : laki-laki paling tampan dan mempunyai ketergantungan yang begitu besar kepada ibunya.

j. Harun (Harun Ardhi Ramadhan Bin Syamsul Hazana Ramadhan) : berumur 15 tahun saat masuk kelas 1 SD dan punya keterbelakangan mental dan

k. Bu Mus dan Pak Harfan adalah seorang guru yang pandai, karismatik,dan memiliki pandangan jauh kedepan.

Antitokoh dapat dilihat pada usia pelakon, Andrea Hirata memilih cara bertutur orang pertama melalui tokoh Ikal, yang memang representasi dari dirinya sendiri. Tapi dia menceritakanya dengan gaya bertutur dan berpikir seperti orang dewasa, padahal Ikal masih SD.

Tentang kejeniusan lintang misalnya, memang mungkin saja ada anak jenius sehebat lintang yang tinggal di kampung miskin. Tapi prosentasiprobabilitas kejadianya sangat kecil, dan ini membuat kisah ini terasa tidak menjejak bumi, bukan kisah semua orang dan memberi jarak terhadap kehidupan nyata yang dialami pembaca.

Inilah cerita yang sangat mengharukan tentang dunia pendidikan dengan tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigih, ulet, sabar, tawakal, takwa, yang dituturkan secara indah dan cerdas.

5) Latar atau Setting dan Cenderung Kembali ke Tradisi Lama atau Warna Lokal

Latar atau settingnya tepatnya di Pulau Belitong yang makmur dan di sana mengalir kebudayaan Melayu yang tua, di sebuah kampung miskin yang hanya memiliki satu sekolah Muhammadiyah, bersebelahan dengan toko-toko kelontong milik warga Tionghoa dan Perusahaan Negara (PN) Timah yang di dalamnya terdapat sekolah-sekolah PN yang modren.

Tradisi lama dan warna lokal terlihat pada latar atau setting dalam novel ini yang membedakan antara kampung dan prusahaan timah, setiap akan memasuki wilayah perusahaan timah selalu diberi bacaan “DILARANG MASUK BAGI YANG TIDAK MEMILIKI HAK”, masih adanya pembatasan antara orang kaya dan miskin.

6) Bersuasana Misteri atau Gaib

Telihat pada ayah Bodenga yang buntung kakinya akibat tumbal ilmu buaya, karena ayahnya dulu seorang dukun buaya terkenal.

7) Cenderung Mengungkapkan Transendental, Sufiks

Seorang guru yang mengajarkan nilai-nilai islam yang masih sangat kental seperti “Hiduplah hanya dari ajaran-ajaran Al-Qur’an, hadist, dan sunatullah, itulah pokok-pokok muhammadiyah. Insyaallah nanti setelah besar engkau akan dilimpahkan rezeki yang halal dan pendamping hidup yang sakinah”. Sufiks atau mistik dapat dilihat pada waktu bu Mus memberi pengarahan atau nasehat kepada Mahar “klenik, ilmu gaib, takhayul, paranormal, semuanya sangat dekat dengan pemberhalaan. Syirik adalah larangan tertinggi dalam islam. Ke mana semua kebajikan dari pelajaran aqidah setiap selasa? Ke mana semua hikmah dari pengalaman jahilliah masa lampau dalam pelajaran tarikh islam? Ke mana etika kemuhammadiyahan?”

3. Sekilas Tentang Penulis

Andrea Hirata, lahir di Belitong, meskipun studi mayornya ekonomi, ia amat menggemari sains – fisika, kimia, biologi, astronomi, dan tentu saja sastra. Edensor adalah novel ketiganya setelah novel-novel best seller laskar pelangi dan sang pemimpin. Andrea lebih mengidentikkan dirinya sebagai seorang akademis dan backpacker. Sekarang ia sedang mengejar mimpinya yang lain untuk tinggal di Kye Gompa, desa tertinggi di dunia, di Himalaya. Andrea berpendidikan ekonomi dari Universitas Indinesia ia mendapat beasiswa Uni Eropa untuk studi Master Of Sains di Universite De Paris, Sorbone, Prancis dan Sheffield Hallam University, United Kingdom. Tesis andrea di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari kedua universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi ilmiah. Saat ini Andrea tinggal di Bandung dan masih bekerja di kantor pusat PT. Telkom. Hobinya naik komidi putar.

3 komentar:

HORAS mengatakan...

em..

adexlalla mengatakan...

Blognya udah bagus koq..!?
Malah lebih bagus dari blog aq.
Kapan2 ajarin aq yah...
Chaozz...

Anonim mengatakan...

Wow, aku juga penggemar novel laskar pelangi. Udah nonton filmnya lom?
Ngomong-ngomong, yang keempat: Mimpi-mimpi Lintang udah released?